Cara Menuju KAWAH IJEN

Kawah Ijen sebagai salah satu gunung berapi paling menakjubkan di Indonesia. Objek WisataKawah Ijen terletak di Bondowoso, Jawa Timur. Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen, memiliki tinggi 2368 meter di atas permukaan laut dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5466 Hektar. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen, Propinsi Jawa Timur. Kawah Ijen merupakan Danau Kawah terbesar di dunia. Dengan warna danau yang berwarna hijau kebiruan, suhu yang cukup dingin khas dari pegunungan serta pemandangan yang sangat indah dan mempesona maka sangatlah pantas kalau Kawah ijen menjadi tujuan wisata, baik lokal maupun turis asing.
Untuk menjangkau tempat ini begitu mudah, anda bisa menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Di sekitar tempat ini sudah terdapat tempat peristirahatan khusus yang dibuat untuk para wisatawan sebelum mendaki. Sebelum berangkat ke Kawah Ijen sebaiknya mempersiapkan fisik terlebih dahulu karena untuk mencapainya hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Jadi bagi yang tidak terbiasa berjalan jauh sebaiknya melatih fisik terlebih dahulu. Dan jika ingin merasakan sensasi yang lebih menantang saat mendaki Gunung / Kawah Ijen, wisatawan bisa memakai berbagai alat transportasi off road seperti motor trail atau sepeda gunung. Persiapan lain yang sebaiknya tidak tinggalkan adalah masker. Danau Kawah Ijen memiliki kandungan belerang yang kuat, sehingga bisa meracuni tubuh jika terlalu banyak menghirupnya.
Untuk memulai pendakian menuju puncak Kawah Ijen harus memulainya dari pos Paltuding (areal parker) di lereng gunung Ijen. Dari sini mendaki selama kurang lebih 1,5 hingga 2 jam. Dalam perjalanan wisatawan akan bertemu dengan para pengangkut belerang, yang juga merupakan penambang tradisional. Selanjutnya wisatawan akan tiba di bibir kawah, disini wisatawan akan melihat danau tertutup kabut dan asap belerang.
Di dasar kawah wisatawan bisa melihat lokasi pengambilan belerang. Pemandangan lain yang bisa disaksikan disini adalah lelehan fumarol yang membentuk gundukan berwarna kuning cerah. Gundukan tersebut merupakan bebatuan belerang yang biasanya dicongkel dengan linggis untuk selanjutnya diangkut keluar. Sebaiknya wisatawan berkunjung ke Objek wisata Kawah Ijen pada pagi hari karena pemandangannya benar-benar eksotis. Untuk wisatawan yang terbiasa dengan tantangan dapat menikmati api biru (blue fire) dari pertambangan belerang pada dini hari (jam 01.00-04.00).
Berikut Tips Jika Wisatawan Ingin Berkunjung Ke Objek Wisata Kawah Ijen
1. Transportasi
Transportasi dari  Surabaya bisa melalui jalan darat menuju kota Bondowoso sekitar enam sampai tujuh jam menggunakan angkutan umum bus dengan ongkos  Rp 50.000. Dari Bondowoso ke pos akhir Paltuding bisa ditempuh tiga jam dengan menyewa mobil. Apabila dengan cara backpacker ke Gunung Ijen dari Terminal Bondowoso ada angkutan umum berupa mini bus (ELF) ke Kecamatan Sempol  dengan ongkos Rp 15.000. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan ojek ke pos Paltuding dengan biaya sekitar Rp 40.000. Jika ingin melanjutkan dengan menggunakan ELF, ongkos tergantung dari kesepakatan wisatawan dengan pengemudi angkutan tersebut. Tiket masuk untuk mendaki Gunung Ijen dikenakan Rp 2.000 bagi wisatawan nusantara dan Rp 15.000 bagi wisatawan asing yang dikelola oleh Departemen Kehutanan (BUSDA). Ada pula wisatawan yang berangkat dengan mobil sewa atau ojek dari Bondowoso pada dini hari.
2. Penginapan
Di pos akhir Paltuding  ada penginapan sederhana yang dikelola BUSDA berupa kamar seharga Rp 100.000 per malam atau vila dengan tiga kamar seharga Rp 500.000 per malam. Dari sini Anda tinggal naik ke kawah Gunung Ijen menunggu waktu pagi hari. Apabila Anda ingin lebih nyaman menginap di guest house milik PTPN XII  bisa memilih menginap di Perkebunan Blawan (Catimore) dan Kalisat (Arabica) dengan harga mulai Rp 130.000 per kamar per malam. Tapi dari dua perkebunan ini Anda harus menyewa kendaraan menuju ke pos Paltuding sejauh enam kilometer untuk keperluan mendaki gunung.
3. Waktu terbaik
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Gunung Ijen adalah di musim kemarau pada bulan Juli sampai September. Pada musim hujan sangat bahaya untuk mendaki karena jalanannya licin. Saat terbaik untuk mendaki gunung pukul 05.000 sampai 06.00 WIB karena di pagi hari matahari belum bersinar terik dan lama perjalanan untuk naik dan turun gunung sekitar empat jam bagi pejalan santai. Pemandangan di pagi hari juga lebih indah karena banyak kabut yang menyelumuti gunung dan uap belerang belum terlalu mengganggu.
Jangan lupa membawa jaket tebal, topi, syal leher dan sepatu kets  serta masker dan air minum untuk perlengkapan naik gunung. Senter juga diperlukan jika Anda ingin berangkat saat subuh ke kawahnya